Postingan

Sebuah Alasan Untuk Memulai

Gambar
Bismillah, Halo! Assalamu'alaikum semua! ^^ Bertemu lagi dengan Elin. Yaap! Kali ini Elin mau belajar naik kelas nih, belajar nulis di blog. #eaaa Setelah sekian lama engga nulis apalagi nulis di blog yang udah berhenti lima sampai enam tahun yang lalu. Masya Allah. Lalu, kemudian ada apakah gerangan Elin tiba-tiba mau nulis lagi? Udah gitu di blog lagi. Kenapa engga di Facebook, Instagram atau status WhatsApp aja ya? Eh atau di Google Docs seperti biasa. Wkwk Oh, oh, oh, ternyata benar! Kali ini Elin mau coba tantangan baru. Tantangan yang rasanya memacu adrenalin. Penasaran juga kan ya gimana sih rasanya nulis di blog? Terus tampilannya jadi kaya gimana sih? Oh sungguh, ini adalah sebuah eksperimen alias percobaan buat naik kelas. Yap! Sebelumnya mau ngucapin makasih juga ya buat temen-temen di Kelas Literasi Ibu Profesional (KLIP) yang sudah membersamaiku sejak akhir 2018. Berkat dorongannya kemarin saat acara Kelas Persiapan yang disiarkan secara langsung di Facebook Grup KLIP.

Aku dan BAQI

Prolog Belajar Alquran Intensif (BAQI) merupakan salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di lingkungan kampus Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung. Beberapa bulan sebelum aku berkuliah di tempat ini aku sudah sempat mendengar namanya lewat jarkom kegiatan UKM tersebut dari seorang kakak tingkatku di sana, Kak Diana. Memasuki dunia perkuliahan, UKM yang menjadi incaran dan pastinya akan aku ikuti tentunya adalah Lembaga Dakwah Kampus Unit Kegiatan Dakwah Mahasiswa (LDK UKDM). Mengapa? Ya, karena aku berasal dari rohani Islam (rohis) sewaktu SMA. BAQI itu UKM yang sama sekali tak pernah aku impikan dan dambakan sebelumnya. Padahal aku ini tipe orang yang lebih menyukai hal-hal yang menjadi targetanku terlebih dahulu sebelumnya. Namun entah mengapa, kini BAQI menjadi naunganku dalam mempelajari Alquran. *** Awal Perkenalan Hal unik yang ada di kampus UPI ini adalah bahwa setiap mahasiswanya itu harus bisa membaca Alquran. Khususnya bagi mereka yang men

Coretan Anak BAQI 2014

BAQI di tahun 2014 memang penuh cerita, baik itu suka maupun duka. Yuk kita lihat kaleidoskop BAQI di tahun ini.  Februari 2014 Ini bulan di mana pertama kalinya aku bergabung dengan salah satu ukm keislaman di kampus. Tepatnya pada tanggal 18, aku menyambangi sekretariatnya atau yang biasa dipanggil rumah hijau. Setelah pekan yang lalu aku sudah mengetahui bahwa di kepengurusan peiode ini aku ditempatkan di kestari. Maka dengan sigap, aku segera sms sekretaris umum alias sekum yakni Kang Ilyas, nama lengkapanya Muhammad Ilyas, jurusan Pendidikan Akuntansi 2011. Lucu juga sih, waktu sms itu aku pake bahasa yang cukup formal (maklum anak baru, dan memang sudah menjadi kebiasaan juga jika sms dengan orang baru). Eh, balesan sms dari akangnya malah bahasa Sunda. Hahaha. Dari situ aku tau bahwa akang ini kayanya orangnya bodor (dan memang nyatanya seperti itu. Masih lekat diingatanku. Di depan rumah hijau aku disambut Teh Eca atau yang akrab aku panggil Bundooo akhir-akhir in

Rumah Hijau ... Aku Rindu :’(

Sebenarnya ini bukanlah rumah biasa yang biasa orang-orang tempati. Ini hanyalah sebuah ruangan berukuran 3x2m di sebuah sudut Gedung Geugeut-Winda alias PKM (Pusat Kegiatan Mahasiswa). Letaknya yang berhadapan dengan pintu DPM membuatnya terkadang sulit untuk dtemui. Padahal sebenarnya letaknya cukup ekslusif loh ya! Bagaimana tidak, padahal kami hanyalah sebuah UKM. Namun letak sekretariat kami ditempatkan di bagian depan sejajar dengan sekre BEM REMA (tepatnya bersebrangan), berhadapan langsung dengan sekre DPM REMA, dan satu lagi bertetangga dengansekre MENWA yang konon katanya hanya digunakan hanya menyimpan barang-barangnya saja (seperti gudang penyimpanan kali ya?) Namun katanya sebentar lagi akan jadi sekre MPM REMA. WOW! Ga nambah ekslusif gimana coba??? UKM Broo.. Yaa.. perkenalkan kami adalah RUMAH HIJAU BAQI alias Sekre BAQI. Hehe :D tapi entah mengapa, penyandangan kata “RUMAH” itu lebih aku sukai dibandingkan sekre. Hmmm, rumah. Apa yang kalian pikirkan tentang